Belajar Budidaya Cacing Tanah

Meski menempati urutan terbawah dalam rantai makanan, tapi cacing bukanlah hewan yang diciptakan semata-mata untuk dimangsa. Cacing, dalam berbagai spesiesnya, memiliki ragam manfaat bagi manusia dan alam semesta. Bahkan ada banyak jenis cacing yang serius dikembangbiakkan. Salah satunya adalah Cacing Tanah. Hewan melata dengan tubuh lunak ini merupakan pengurai limbah organik sejati. Hasil uraiannya ini kemudian bermanfaat bagi kesuburan tanah. Selain itu, Cacing Tanah juga berkhasiat bagi kesehatan. Mencermati ragam manfaat ini, wajar jika Cacing Tanah memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Ingin tahu teknik budidaya Cacing Tanah?

Ternak Cacing Tanah

Pada dasarnya, teknik budidaya cacing tanah sangatlah mudah. Dengan ukurannya yang kecil, peternakan cacing Anda tak perlu memakan banyak tempat. Selain itu, peralatan yang dibutuhkan juga terbilang sederhana. Nah, jika Anda tertarik pada usaha ini, siapkanlah hal-hal sebagai berikut:

Worm Bin atau Wadah Pemeliharaan Cacing

Wadah untuk memelihara cacing ini bisa saja terbuat dari plastik ataupun kayu. Keduanya memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Wadah cacing dari kayu baik digunakan sebab memiliki pori-pori sehingga oksigen yang masuk jauh lebih banyak. Oksigen yang melimpah tentu akan membuat cacing Anda sehat. Selain itu, wadah kayu ini juga bisa menyerap kelebihan air sehingga cacing terhindar dari ancaman air berlebih yang bisa berujung pada kematian. Sayangnya, wadah kayu ini sejalan dengan waktu pasti akan melapuk dan jauh lebih berat dari wadah plastik. Nah bagaimana dengan wadah plastik? Tentu cukup praktis dan murah, ringan juga mudah didapatkan di toko-toko. Sayangnya, wadah plastik ini cepat sekali panas dan haruss dibuatkan lubang ventilasi agar oksigen bisa masuk. Wadah plastik atau kayu, silahkan Anda pilih sendiri.

Adapun ukuran ideal wadah yang Anda hendak gunakan (dengan cacing sebanyak sengah kilogram) adalah 60x60x30 cm. Wadah pemeliharaan ini lazimnya dibikin dua tingkat. Tingkat pertama gunakanya untuk menampung worm tea atau cairan kompos. Cairan ini sangat bagus sebab bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman. Namun, jika Anda tidak menginginkan worm tea ini, wadah tidak perlu dibikin bertingkat.

Pada dasar wadah pemeliharaan Anda, buatlah lubang sebanyak 20 dengan pola merata, baik itu secara diagonal, horizontal atau juga vertikal. Agar supaya cairan jatuh tepat pada wadah bagian bawah, lapisilah dasar wadah pemeliharaan tersebut dengan kain atau juga goni. Hal ini dimasudkan agar cacing Anda tidak ikut turun bersama worm tea tersebut.

Selanjutnya, buatlah lubang ventilasi sebanyak 8 di setiap sisi wadah. Letak lubang ini sekitar 2,5 cm dari penutup wadah pemeliharaan cacing. Penutup wadah ini haruslah berfungsi dengan benar agar serangga tidak masuk ke dalam wadah dan memangsa cacing tanah Anda. Letakkan wadah ini di tempat yang gelao dan tidak terjangkau langsung oleh sinar matahari. Cacing tanah suka tempat yang lembab.

Bedding

Apa itu bedding? Bedding adalah media dimana sang cacing yang Anda ternakkan hidup. Apabila wadah pemeliharaan Anda sudah tersedia, langkah selanjutnya tentu adalah membuat bedding. Campurannya terdiri atas sobekan kardus, sabut kelapa, dedaunan, potongan Koran, juga pecahan kulit telur. Lapisan bedding idealnya setinggi 10 cm saja. Pastikan Anda menyemprotnya air terlebih dahulu agar lembab. Jangan padatkan lapisan tersebut sebab akan mengurangi celah masuknya oksigen. Bedding ini harus Anda ganti tiap-tiap 6 bulan sekali.

Makanan

Hal lain yang patut Anda perhatikan dalam teknik budidaya cacing tanah tentunya adalah makanan. Apa saja makanan cacing tanah? Pada dasarnya hewan ini mengkonsumsi bakteri, fungi juga algae yang tumbuh pada limbah organik seperti sisa kupasan kulit buah, dedaunan mati, sayuran busuk dan masih banyak lagi lainnya. Pastikan limbah organik yang Anda berikan tadi bebas dari minyak, garam, gula, air jeruk dan juga bumbu pedas. Cacing tanah akan mengkonsumsi makanan yang Anda berikan dan mengolahnya menjadi humus.