Seiring dengan maraknya penelitian
ilmiah, informasi mengenai manfaat cacing tanah kini bukan lagi hal
baru. Bahkan ia tengah menjadi primadona baru dalam dunia pengobatan
herbal. Salah satu jenis cacing yang paling banyak diracik menjadi obat
adalah Lumbricus Rebellus atau cacing tanah merah. Ada berbagai alasan
mengapa orang-orang lebih memilih jenis ini. Salah satunya adalah karena
budidaya cacing Lumbricus Rebellus ini cukup mudah dan hasilnya
panennya juga melimpah. Mengingat ia primadona dalam pengobatan
alternatif, tentu ternak cacing yang satu ini cukup potensial. Tertarik
mencoba?
Teknik Budidaya Lumbricus Rebellus
Budidaya Lumbricus Rebellus banyak digeluti masyarakat sebab ia memang unggul dibandingkan jenis lainnya. Salah satu alasannya adalah laju produktifitasnya tinggi, penambahan berat badan yang signifikan, telur atau anakan lebih banyak dan kascingnya lebih melimpah. Selain itu, ia hidup di sisa-sisa makanan bukan di kotoran. Hal inilah yang membuat si Rubellus banyak diminati.
Apabila Anda tertarik ikut menteernakkan cacing ini, perhatikanlah langkah-langkah berikut:
Pedoman Teknis Budidaya Lumbricus Rebellus
Penyiapan Sarana Juga Peralatan
Peralatan dasar yang Anda butuhkan adalah wahana hidup si cacing. Pembuatan kandang ini idealnya menggunakan bahan yang cukup murah dan mudah Anda dapatkan. Misalnya saja dari kayu, rumbia, babmu, papan bekas, genteng tanah liat atau juga ijuk.
Kandang permanen untuk cacing lumbricus rebellus sebaiknya brukuran 1,5 x 18 meter. Adapun ketinggiannya adalah 0,45 meter. Di dalam kadang tersebut dibuat semacam rak bersusun. Kandang ini bisa saja dilengkapi dinding atau juga dibiarkan terbuka begitu saja.
Bibit Cacing
Teknik Budidaya Lumbricus Rebellus
Budidaya Lumbricus Rebellus banyak digeluti masyarakat sebab ia memang unggul dibandingkan jenis lainnya. Salah satu alasannya adalah laju produktifitasnya tinggi, penambahan berat badan yang signifikan, telur atau anakan lebih banyak dan kascingnya lebih melimpah. Selain itu, ia hidup di sisa-sisa makanan bukan di kotoran. Hal inilah yang membuat si Rubellus banyak diminati.
Apabila Anda tertarik ikut menteernakkan cacing ini, perhatikanlah langkah-langkah berikut:
- Medium hidup cacing adalah tanah, dan ia harus mengandung bahan-bahan organik dalam jumlah yang cukup besar.
- Bahan-bahan organik pada tanah tersebut asalnya dari dedaunan yang gugur, sayuran, kulit buah dan semacamnya. Cacing Lumbricus Rebellus menyukai bahan-bahan yang mudah busuk sebab akan mudah dicerna oleh organ mereka.
- Agar cacing Lumbricus Rebellus Anda tumbuh dengan baik, siapkan tanah dengan keasaman yang netral atau berkisar di pH 6 sampai 7,2. Kondisi ini akan membuat cacing bekerja lebih optimal.
- Adapun kelembaban yang ideal berkisar di angka 15% sampai 30%.
- Sementara itu, suhu yang dibutuhkan agar cacing Lumbricus Rebellus tumbuh (serta telurnya menetas) baik adalah 15 sampai 25 derajat celcius. Suhu ini bisa Anda takar dengan istilah ‘suam-suam kuku’.
- Adapun lokasi ternak cacing sebaiknya di tempat yang tidak terpapar matahar langsung, misalkan di bawah pepohonan yang cukup rindang.
Pedoman Teknis Budidaya Lumbricus Rebellus
Penyiapan Sarana Juga Peralatan
Peralatan dasar yang Anda butuhkan adalah wahana hidup si cacing. Pembuatan kandang ini idealnya menggunakan bahan yang cukup murah dan mudah Anda dapatkan. Misalnya saja dari kayu, rumbia, babmu, papan bekas, genteng tanah liat atau juga ijuk.
Kandang permanen untuk cacing lumbricus rebellus sebaiknya brukuran 1,5 x 18 meter. Adapun ketinggiannya adalah 0,45 meter. Di dalam kadang tersebut dibuat semacam rak bersusun. Kandang ini bisa saja dilengkapi dinding atau juga dibiarkan terbuka begitu saja.
Bibit Cacing
Pemeliharaan bibit tersebut bisa dalam berbagai cara. Pilihlah cacing tanah sebanyak yang Anda butuhkan dan pastikan ia sesuai dengan wadah yang Anda sudah persiapkan. Cacing tanah yang Anda pilih sebaiknya yang masih muda bisa juga dewasa. Kandang dengan ukuran 1x2,5 meter dengan ketinggian 0,3 meter bisa dihui sekitar 10.000 cacing dewasa.
Pembibitan ini bisa saja Anda mulai dengan jumlah cacing yang kecil. Namun setelah ia bertambah, pindahkanlah cacing tersebut ke bak pemeliharaannya. Tidak sekaligus melainkan sedikit demi sedikit. Bagaimanapun Anda harus mengetes apakah cacing yang dipndahkan tersebut cocok dengan medim barunya. Caranya dengan memperhatikan cacing yang baru dipindahkan setelah 3 jam. Apabila ia masuk ke dalam medium kandang, maka ia cocok dengan tempat barunya. Jika tidak maka media harus diganti yang baru. Salah satu langkah yang bisa Anda coba yakni dengan menyemprot medium baru tersebut dengan air. Jika cacing telah cocok, maka mulailah menambahkan bibit cacing lainnya tiap 3 jam sekali sampai semuanya pindah pada medium baru.
Pemberian Pakan
Setelah cacing dipidahkan, hal lain yang harus Anda perhatikan adalah pakan. Cacing sebaiknya diberi makanan sekali dalam sehari. Jumlah pakan tersebut sebanding dengan berat si cacing. Apabila cacing lumbricus Anda sebanyak 1 kilogram maka pakan yang diberikan juga 1 kilogram. Secara umum, makanan cacing adalah dedaunan busuk, buah yang telah dipotong-potong, sayuran dan bisa juga kotoran hewan. Hanya saja, dalam budidaya lumbricus rebellus sebaiknya Anda mengeliminasi kotoran hewan sebab mereka tak begitu meenyukainya.
Hal lain yang patut Anda perhatikan soal pakan adalah bentuknya. Organ tubuh cacing sangat sederhana, oleh karena itu sebaiknya makana yang hendak diberikan dihaluskan terlebih dahulu dengan cara diblender. Makanan yang telah halus tersebut kemudian ditaburkan di atas medium hidup si cacing. Tapi pastikan ia tak menutup semua permukaan media. Setelah itu, tutuplah kandang cacing dengan karung atau bahan lain yang membuat ia terlindung dari cahaya.
Ganti Media Cacing
Dalam budidaya cacing lumbricus rebellus, Anda diwajibkan rutin mengganti media. Terlebih jika media tersebut sudah penuh dengan telur cacing. Agar cacing cepat berkembang, sebaiknya telur, anak dan induk cacing harus dipisahkan dan ditempatkan di masing-masing media terpisah. Penggantian media ini idealnya dilakukan minimal sebanyak 2 kali dalam seminggu.
Reproduksi dan Perkawinan Cacing
Cacing tergolong hermaprodit, yang artinya dalam satu tubuh terdapat dua kelamin. Meski demikian, bukan berate satu cacing bisa melakukan aktifitas seksual. Tetap dibutuhkan dua cacing. Perkawinan cacing ini kemudian akan menghasilkan telur pada masing-masing cacing tadi. Telur cacing ini seperti kempompong atau kokon. Bentuknya sedikit lonjong dengan ukuran 1/3 besaranya kepala korek api kayu. Sebaiknya kokon ditaruh di tempat yang lembab. Kokon ini menetas dalam jangka 14 sampai 21 hari. Konon, 100 ekor cacing bisa menghasilkan sampai 100.000 cacing baru dalam jangka waktu satu tahun. Cacing tanah dewasa di usia 2 sampai 3 bulan. Hal ini ditandai dengan kitellumnya yang tumbuh pada bagian depan. Cacing dewasa ini sudah bisa Anda panen.
Budidaya cacing lumbricus rebellus ini cukup mudah bukan? Selamat mencoba ya!