Budidaya Cacing Sutra Yang Menguntungkan

Pernah mendengar istilah cacing sutra? Dari namanya mungkin Anda sudah membayangkan cacing yang selembut atau sehalus sutra. Cacing ini memang ada dan di Indonesia ia dikenal juga dengan nama cacing rambut, entah karena alasan apa. Cacing yang satu ini populer dijadikan pakan ternak utamanya ikan. Oleh sebab itu, budidaya cacing sutra bukan lagi hal yang tabu bahkan menjadi salah satu peluang ekonomi yang menjanjikan. Jika Anda sedang cari lahan usaha untuk digeluti, kenapa tak mencoba kesempatan ini? Berikut kami sajikan langkah sederhana dalam ternak si cacing sutra.

Syarat Hidup Tubifex sp. (Cacing Sutra)


Hal pertama yang wajib Anda perhatikan dalam budidaya cacing sutra tentunya adalah syarat hidupnya. Cacing ini hidup pada subtract lumpur yang kedalamannya antara 0 sampai 4 sentimeter. Seperti hewan lainnya, air memegang peranan yang cukup penting dalam menjamin kelangsungan hidup cacing ini. Agar tumbuh lebih optimal, sebaiknya cacing sutra hidup di tempat yang:
  • pH berkisar antara 5,5 sampai 8,0.
  • Suhunya berkisar pada angka 25 sampai 28 derajat celcius.
  • DO atau oksigen terlarutnya antara 2,5 sampai 7,0 ppm.
  • Idealnya terdapat kondisi dimana air mengalir namun debitnya tidak harus besar.

Hal lain yang perlu Anda ketahui adalah bahwa si cacing sutra ini merupakan hewan hermaprodit oleh sebab itu ia berkembang biak dengan telur melalui jalan eksternal. Telur terssebut kemudia dibuahi oleh si jantan dan selanjutnya membelah dua sebelum kemudian menetas.

Langkah Budidaya Cacing Sutra

Persiapkan Bibit

Anda bisa membeli bibit cacing sutra dengan mudah karena banyak dijual di toko ikan hias. Bisa juga diambil dalam alam bebas asalkan terlebih dahulu Anda mengkarantina cacing tersebut sebab rentan membawa bakteri patogen. Cara karantinanya sederhana cukup dengan didiamkan dalam tempat yang airnya mengalir bersih dengan debit sedang dan kandungan oksigen yang cukup. Karantina bisa memakan waktu 2 sampai 3 hari.

Siapkan Medium Tumbuh

Tempat tumbuh cacing sutra adalah lumpur. Karena itu, siapkanlah kubangan lumpur dengan ukuran 1x2 meter. Lengkapi dengan saluran pemasukan juga pengeluaran air. Pada setiap kubangan, buatlah petakan berukuran 20x20 sentimeter dengan tinggi bedengannya berkisar di angka 10 sentimeter. Di antara bedengan tersebut dibuatkan lubang dengan diameter 1 sentimeter. Bisa juga wadah budidaya cacing sutra ini dibuat dari bahan terpal.

Langkah Pemupukan

Pupuk untuk cacing sutra adalah dedak halus atau bisa juga ampas tahu. Beri sekitar 200 sampai 250 gram per M2 atau pupuk kandang sebanyak 300 gram per M2 sebagai sumber makanan si cacing. Cacing suta termasuk jenis cacing yang suka sekali makan bahan organik.

Langkah Fermentasi

Langkah ini bertujuan agar kandungan N-organik juga C-organik cacing bisa bertambah sampai 2 kali lipat. Caranya mudah yakni dengan merendam lahan dengan air setinggi 5 sentimenet selama 3 sampai 4 hari.

Penebaran Bibit Cacing Sutra

Setelah medim hidup cacing siap, tebarkanlah bibit yang telah tersedia secara merata. Usahakan selama proses ini, lahan terus dialiri air dengan debit berkisar pada angka 2 sampai 5 liter per detiknya (arus harus lamban).

Langkah Pemeliharaan

  1. Siapkan kolam lainnya berupa kolam tanah. Kita menyebutnya dengan nama lahan uji coba. Ukurannya 8x1,5 sentimeter dan kedalamannya 30 sentimeter. Dasar kolam uji coba ini harus diisi dengan sedikit lumpur. Pastikan lumpur tersebut bebas bahan kimia.
  2. Pada saat matahari cukup terik, jemurlah kolam tersebut seharian. Sambil dijemur, bersihkanlah kolam dari rumput juga hewan lain yang bisa menjadi hama bagi cacing sutra Anda.
  3. Pipa pengeluaran selalu dicek kekuatannya serta pastikan ia berfungsi dengan baik. Pipa pengeluaran tersebut idealnya dibuat dari pipa paralon dengan diameter 2 inci dan panjang berkisar di angka 15 sentimeter.
  4. Setelah langkah pengeringan, pastikan dasar dari kolam terbebas dari bebatuan juga benda keras lan. Pastikan juga konstruksi tanah pada dasar kolam datar dan tidak berkontur atau bergelombang.
  5. Pada bagian dasar kolam tersebut, isilah dengan lumpur halus yang Anda ambil dari dasar kolam yang mengandung banyak bahan organik. Isi sampai ketebalan dasar kolam mencapai angka 10 sentimeter.
  6. Tanah dasar yang telah Anda tambahkan lumpur harus diratakan sehingga tak ada lumpur yang mengeras sendiri. Untuk memastikan hal ini, pakailah aliran air sebagai alat pengukur. Apabila ratanya sempurna, maka kedalaman air akan sama.
  7. Masukkanlah kotoran ayam kering ke dalam kolam. Banyaknya kurang lebih 3 karung ukuran kemasan pakan ikan. Ratakan dengan menggunakan kaki.
  8. Selanjutnya, genangi kolam Anda sampai kedalaman 5 sentimeter yang disesuaikan dengan pipa pembuangan. Pasanglah atap peneduh agar kolam tidak ditumbuhi lumut. Kolam yang telah digenangi air tersebut didiamkan selama 1 minggu lamanya agar supaya gas yang akan dihasilkan oleh kotoran ikan lenyap. Ciri gas yang telah hilang adalah tak adanya aroma yang busuk.
  9. Selanjutnya, tebarkanlah gumpalan cacing sutra Anda ke dalam kolam dengan terlebihdahulu disiram air di dalam wadah baskom sampai gumpalan cacing lerai. Cacing sutra yang sudah berpisah ini kemudian ditebar di dalam kolam budidaya dengan merata. Selanjutnya, aturlah aliran air yang keluar melalui pipa pralon dengan ukuran 2/3 inci.

Panen Cacing Sutra

Panen bisa Anda lakukan setelah beberapa minggu. Untuk selanjutnya, panen bisa dilakukan dua minggu sekali. Cara panen cacing ini cukup mudah yakni dengan memakai serik yang halus. Cacing sutra yang Anda panen masih bercampur dengan media hidupnya. Untuk memisahkannya, masukkan cacing dalam bak atau ember yang diisi air. Selanjutnya tutup ember dan biarkan sampai 6 jam. Selanjutnya, buka ember dan Anda akan menjumpai cacing sutra bergerombol dalam ember.

Budidaya cacing sutra ini mudah sekali bukan? Selamat mencoba ya.